Pages

Selasa, 09 September 2014

Hari yang berat.



Beberapa hari ini hari yang cukup berat kulewati, mulai dari menyimpan rindu pada rumah dan ingin cepat menangis di pangkuan ibu, menyimpan rindu pada seseorang yang belum waktunya untuk kurindukan dan aku tak bisa berbuat apa-apa sampai puncaknya hari ini, mengajar di kelas yang anak-anaknya tidak punya moral dan tidak tahu sopan santun.
Bayangkan, masuk kelas isinya kelas cewek semua, ada yang sedang asik dandan, sedang menyisir rambut temannya, sedang pakai lipstik di bibir, sedang membuka jilbab untuk diperbaiki lebih rapih, sedang mengangkat kaki ke atas meja, tak ada satupun yang sedang menyentuh buku. Saya masuk dan mengucapkan salam, dan tak ada satupun yang menjawab, saya masih berbaik sangka mungkin suara saya kecil sebab suara mereka bersahutan keras sekali memenuhi ruangan, saya mengulang salam masih tak ada satupun yang menjawab, saya mengetuk meja, mereka Cuma melihat sebentar setelah itu kembali ke kesibukan masing-masing, saya mendekati mereka satu persatu untuk bersiap memulai materi dan membuka buku, mereka Cuma tersenyum acuh, yeah Cuma senyum acuh, akhirnya saya berteriak dan memang mereka sempat diam sebentar, betul-betul diam, tak ada yang bicara, lalu saya mengabsen anak satu persatu dan gila sumpah, mereka kembali lagi sibuk dengan duniannya tanpa memperdulikan ada orang di depan kelas yang sedang berteriak dan mengeja nama mereka satu persatu, setelah selesai mengabsen saya menanyakan tugas yang 1 minggu lalu saya beri dan oh Tuhan, tak ada satupun yang mengerjakan, detik itu juga saya tak tahan lagi, saya keluar kelas dan menangis, ya Allah seburuk inikah moral mereka, tidak tahu sopan santun dan tidak tahu adab, atau saya yang salah. Dan mereka justru girang sebab saya keluar dan tak ada pelajaran.
Saya mencoba menghibur diri mungkin ini sebab mood saya yang cukup buruk jadi saya mudah terbawa emosi, tapi itu belum selesai, 1 jam kemudian saya masuk kelas isinya cowok semua, mereka masih baru 2 SMP, sama dengan kelas yang tadi saya ajar, saya masuk, yang ada di kelas hanya beberapa saja, saya tanyakan kemana mereka yang tidak ada di kelas? Salah seorang menjawab sedang merokok di belakang sekolah, ya Allah apalagi ini baru 2 SMP udah ngerokok. Saya absen mereka satu persatu, sampai beberapa menit kemudian segerombolan lelaki yang tampang preman datang, jalannya sempoyongan, kalau saya jujur, cara mereka jalan seperti orang yang habis minum-minuman keras, tapi entahlah saya tidak tahu.
Salah satu dari mereka yang datang terlambat mengatakan “hai teacher, you beautiful”, sambil tertawa terbahak-bahak satu kelas, saya yakin ini Cuma modus agar mereka tidak ditulis alpa, saya suruh mereka duduk, mereka masih baik, mereka duduk, saya mulai menulis di papan tulis sambil sesekali melihat situasi di kelas, setelah itu saya jelaskan. Oh Tuhan apalagi ini, sambil saya menjelaskan mereka berlari-lari di kelas sambil membawa sebotol aqua berisi air yang sudah dilubangi, yeah mereka main air, dan tentu saja saya yang mendekati satu persatu mereka terkena juga basah air yang mereka semprotkan. Ya Allah dosa apa aku ini?
Saya masih berusaha sabar, saya jelaskan lagi materinya hanya 4 orang yang paham, yang lain gimana mau paham, bawa buku aja gak ke sekolah, yang lainnya main air di luar kelas. Saya lelah dan menyerah, saya bilang sama siswa yang paham untuk menjelaskan pada teman-temannya, tapi sungguh malang, mereka tidak mau alasannya temannya tidak akan mendengarkan percuma saja.
Saya beri mereka tugas, dan saya keluar kelas sambil menahan tangis.
Ya Allah hari ini begitu berat, seperti inikah menjadi guru, Ya Allah beri aku kesabaran yang tidak pernah habis.
Semoga mereka mendapat hidayah...


09 September 2014
Pakpayoon. 


0 komentar:

Posting Komentar