Pages

Kamis, 14 Agustus 2014

Orang paling berjasa setelah orangtua




Sosok yang paling berjasa dalam hidup kita tentunya setelah orangtua adalah guru, orang yang banyak merelakan waktu untuk membimbing, mendidik dan membagi ilmunya pada banyak orang, hingga suatu hari orang-orang menjadi hebat, berkat sosoknya.
Ketika saya sekolah dulu saya pernah mengalami situasi dimana saya tidak suka pada guru tertentu, mengabaikan guru tertentu, terkadang tidak memperhatikan, artinya selama sekolah pun tidak sepenuhnya saya bisa menjadi anak baik sebagai siswa, ada saja tingkah yang memang membuat guru jadi jengkel, dan itu saya sesali hari ini sebab menjadi guru tenyata berat.
Iya berat, apalagi jika kondisi yang tidak mendukung, menjadi guru di negri orang dengan bahasa yang berbeda, budaya yang berbeda, model pendidikan di sekolah berbeda, sehingga membuat saya harus banyak menyesuaikan diri dan berusaha bisa lebih bersabar menghadapi siswa.
Saat ini saya mengalaminya pak dan bu guru, saya jadi guru seperti kalian dulu mengajari saya, saya abaikan, dan hari ini pun beberapa murid mengabaikan saya, saya dulu tidak suka pada guru tertentu, hari ini saya pun merasakan ketidaksukaan beberapa murid pada saya terutama murid yang nakalnya sudah kelewatan.
Karma memang berlaku, untung saja hanya sebatas itu, saya masih bisa sabar menghadapi hal-hal seperti itu, tidak ada yang berlebihan misalnya melempari saya binatangkah, kotoran atau bertingkah yang membuat saya menyerah menjadi guru. Tapi jadi guru memang berat, hal-hal yang biasa saya lakukan dan saya anggap itu sudah kesukaan saya sejak dulu dan ternyata disini dianggap kurang baik maka saya harus mengalah, sebab ternyata tingkah saya menjadi sorotan para siswa, saya lupa bahwa guru adalah teladan, ia harus memiliki akhlak yang baik sebab siswa akan selalu menilai gerak gerik kita dimanapun, sebab saya sudah merasakannya.
Jadi guru memang berat, sebab saya tahu diri saya masih jauh sekali dari baik, banyak hal yang saya mulai belajar sejak hari ini, dan akhirnya saya tahu rasanya berlelah-lelah dan bersabar-sabar seperti guru-guru yang pernah mengajari saya.
Bagaimana menghadapi murid yang nakal, yang tidak suka memperhatikan, datang selalu telat, di kelas banyak tingkah, malas menulis, selalu lupa membawa buku, nilai ujian kecil, dan banyak lainnya, saya mulai belajar bagaimana bisa sehebat guru-guru saya dulu saat murid sudah mulai kepayahan untuk mendapatkan ilmu tapi guru tidak pernah menyerah, ia harus selalu mentransfer energi positif pada murid agar murid selalu bersemangat dalam belajar. Saya masih belajar itu.
Untuk semua sosok yang pernah ada dalam hidup saya, yang pernah menjadi guru dan mengajari saya kebaikan dan ilmu, terimakasih yang banyak, semoga Allah membalas berkali lipat pahala untuk kalian semua...
Dan mulai hari ini, saya ingin belajar menjadi sehebat kalian.



14 Agustus 2014
Pakpayoon.


1 komentar: