Pages

Rabu, 09 Juli 2014

Batuk kodok, gadis keras kepala dan seorang ibu tua, :)



Malam ini saya merasa amat terharu, saat shalat tarawih, saya berada diantara dua orang ibu tua, yang disebelah kanan seorang ibu setengah baya, saya taksir usianya hampir seusia nenek saya, dan sebelah kiri saya seorang ibu yang sudah sangat tua, ya kira-kira seusia ibunya nenek saya mungkin.
Akhir-akhir ini penyakit batuk “kodok” saya kambuh lagi, entah sebab apa, tapi mungkin yeah makanan pedas dan es yang tidak pernah saya tinggalkan, mau gimana lagi keduanya udah jadi bagian penting dalam hidup (hayaah, gaya), saya memang keras kepala sejak dulu dilarang makan pedas dan es masih saja malah makin menggila semenjak disini, jadi mungkin karena itulah batuk “kodok” kambuh lagi.
Nah, ketika sholat tarawih tadi sepanjang sholat batuk saya tak mau berhenti, saya pun merasa kesal sendiri, sudah ditahan-tahan tapi tetap saja keluar, saya merasa kurang enak pada jama’ah terutama dua orang ibu disamping saya, sampai akhirnya momen yang bikin terharu itu terjadi, selesai sholat ibu yang saya taksir seusia nenek saya tiba-tiba memegang pundak saya, ia bicara yang saya tidak mengerti, mungkin dia ingin tanya apa saya sakit? (Cuma perkiraan aja si), dan dengan seketika ibu tadi meminta pada ibu yang lain semacam minyak angin yang rasanya hangat dikulit tapi baunya bikin mual, ibu tadi membuka minyaknya dan ternyata dia meminta saya memakai minyak itu di leher, dada dan hidung, meski saya merasa tak suka mencium baunya tapi tak enak hati akhirnya saya pakailah minyak tadi, dan memang rasanya panas sekali di kulit tapi lumayan batuk saya sedikit berkurang.
Sepanjang perjalanan pulang dari masjid, saya jadi ingat nenek, sosok yang sering merawat saya kalau sakit, membuatkan obat-obat tradisional ala orang zaman dulu tapi terbukti manjur, sebab saya pernah mencobanya. Saya jadi ingat nenek, yang saat saya sakit, beliau memijat pundak dan melumuri tubuh saya minyak hangat, seseorang yang saya cintai dan selalu memberi banyak nasehat pada saya soal kehidupan dan kerasnya hidup.
Bagaimana kabarmu nek?
Usianya memang sudah cukup tua tapi beliau masih sehat dan kuat melakukan pekerjaan rumah tangga, walaupun kadang-kadang kakinya mendadak sakit dan susah berjalan tapi beliau masih rajin ke masjid dan membaca Qur’an setiap hari. Impian beliau yang belum kesampaian adalah ke mekkah, semoga tahun ini bisa pergi kesana dan beliau selalu diberi kesehatan dan kemudahan, Amin.
Terimakasih untuk ibu yang baik hati, dan untuk nenek yang jauh disana, semoga baik-baik saja, J




09 Juli 2014

Pakpayoon, Pathalung. 

0 komentar:

Posting Komentar