Pages

Minggu, 15 Juni 2014

Hal-hal manis di pengasingan


Berawal dari kesukaan yang sedikit menyiksa, aku suka makanan pedas, pokoknya apapun kalau rasanya pedes itu emas segunung pun kalah dilirik deh, jiaah alay beud, hihi... berkali-kali diingatkan juga gak mempan, mau berhenti kalau rasa pedes udah punah di muka bumi, #loh...
Sejak kemarin aku makan selalu pedas, entah bumbunya, entah sayurnya, entah sambelnya, yang jelas setiap menu di hari kemarin itu serba cabe, dan itu gak sekedar hot gitu aja, pake beud sampe makan pun keringatan dan bikin emosi, tapi tetep aja gak mau berhenti.. #dasar susah dibilangin.
Sampe akhirnya malamnya kena dampaknya, akibat menyepelekan, merasa tidak kasihan dengan lambung sendiri, malam pun mulai terasa sakit di perut, mulanya sekali ke kamar mandi, sampai akhirnya 3 kali dan juga tidak bisa tidur, apalagi kalau bukan karena ulah makan pedas yang gak tahu aturan.
Esok paginya, merasa sudah sedikit membaik, akhirnya sarapan pagi dengan bumbu yang lumayanlah untuk lambung, hehe dan masyaAllah akhirnya ke kamar mandi bolak balik sampe 3 kali ujung2nya ngajar pun berhenti, perut sakit banget dan badan jadi lemas, yah ini akibat, ini resiko yang harus aku tanggung. Karena sakit banget ini perut akhirnya aku sempatkan diri ke klinik sekolah, tapi dalam hati pun masih bingung gimana ngomongnya mau minta obat diare.
Benar saja, aku pegang perut dengan wajah meringis, setidaknya isyarat karena penjaga klinik pun tak mengerti bahasa inggris, dia ambil obat di lemari dan diberikanlah aku obat untuk sakit menstruasi. Sudah kuduga pasti dikasihnya ini. Aku bilang bukan, dia ambilkan lagi obat, karena khawatir salah, kubawa obat itu dan bertanya pada salah satu guru yang bisa bahasa melayu, akhirnya guru itu pun mengantarku ke klinik, dan ternyata obat yang kumaksud tidak ada. Apotek jauh, setidaknya untuk berjalan kaki cukup jauh. Dengan baik hatinya penjaga klinik pergi membelikan aku obat ke apotek.


Bukan itu yang penting untuk kusampaikan, tapi ada hal-hal yang terkadang kita lupakan terutama saat kita berada jauh dari keluarga, dari orang-orang dekat, apalagi beda negara, yang harus diingat oleh kita adalah berbuat baik selalu pada orang lain, siapa lagi yang akan membantu kita selain orang yang kita kenal di tempat asing, entah sodara seiman, sodara setanah air, atau sodara yang bisa mengikat hubungan menjadi erat dan akrab.
Itulah bahagianya merantau, akan banyak bertemu orang-orang baik, sesama muslim saling menolong, bertemu orang-orang asing yang mau membantu kita dalam keadaan sulit. Tidak ada keluarga tapi mereka bisa menjadi keluarga baru untuk kita, tidak ada teman, mereka bisa menjadi teman baru untuk kita, sampai akhirnya kita tahu bahwa di belahan dunia manapun ikatan ukhuwah seorang muslim dengan muslim lainnya teramat kuat... seperti sebuah bangunan saling menguatkan satu sama lain...
Pagi yang indah, semoga esok dan seterusnya aku selalu diberikan kesehatan agar bisa selalu berbuat baik untuk orang lain.

17 Juni 2014

Parkpayoon, Patthalung. 

0 komentar:

Posting Komentar