Malam ini saya merasa amat
terharu, saat shalat tarawih, saya berada diantara dua orang ibu tua, yang
disebelah kanan seorang ibu setengah baya, saya taksir usianya hampir seusia
nenek saya, dan sebelah kiri saya seorang ibu yang sudah sangat tua, ya kira-kira
seusia ibunya nenek saya mungkin.
Akhir-akhir ini penyakit
batuk “kodok” saya kambuh lagi, entah sebab apa, tapi mungkin yeah makanan
pedas dan es yang tidak pernah saya tinggalkan, mau gimana lagi keduanya udah jadi
bagian penting dalam hidup (hayaah, gaya), saya memang keras kepala sejak dulu
dilarang makan pedas dan es masih saja malah makin menggila semenjak disini,
jadi mungkin karena itulah batuk “kodok” kambuh lagi.
Nah, ketika sholat tarawih
tadi sepanjang sholat batuk saya tak mau berhenti, saya pun merasa kesal
sendiri, sudah ditahan-tahan tapi tetap saja keluar, saya merasa kurang enak
pada jama’ah terutama dua orang ibu disamping saya, sampai akhirnya momen yang
bikin terharu itu terjadi, selesai sholat ibu yang saya taksir seusia nenek saya
tiba-tiba memegang pundak saya, ia bicara yang saya tidak mengerti, mungkin dia
ingin tanya apa saya sakit? (Cuma perkiraan aja si), dan dengan seketika ibu
tadi meminta pada ibu yang lain semacam minyak angin yang rasanya hangat
dikulit tapi baunya bikin mual, ibu tadi membuka minyaknya dan ternyata dia
meminta saya memakai minyak itu di leher, dada dan hidung, meski saya merasa
tak suka mencium baunya tapi tak enak hati akhirnya saya pakailah minyak tadi,
dan memang rasanya panas sekali di kulit tapi lumayan batuk saya sedikit
berkurang.
Sepanjang perjalanan pulang
dari masjid, saya jadi ingat nenek, sosok yang sering merawat saya kalau sakit,
membuatkan obat-obat tradisional ala orang zaman dulu tapi terbukti manjur,
sebab saya pernah mencobanya. Saya jadi ingat nenek, yang saat saya sakit,
beliau memijat pundak dan melumuri tubuh saya minyak hangat, seseorang yang
saya cintai dan selalu memberi banyak nasehat pada saya soal kehidupan dan
kerasnya hidup.
Bagaimana kabarmu nek?
Usianya memang sudah cukup
tua tapi beliau masih sehat dan kuat melakukan pekerjaan rumah tangga, walaupun
kadang-kadang kakinya mendadak sakit dan susah berjalan tapi beliau masih rajin
ke masjid dan membaca Qur’an setiap hari. Impian beliau yang belum kesampaian
adalah ke mekkah, semoga tahun ini bisa pergi kesana dan beliau selalu diberi
kesehatan dan kemudahan, Amin.
Terimakasih untuk ibu yang
baik hati, dan untuk nenek yang jauh disana, semoga baik-baik saja, J
09 Juli 2014
Pakpayoon, Pathalung.
0 komentar:
Posting Komentar