Ini bukan mimpi,
berkali-kali kutarik kulit pipiku, uh rasanya sakit ternyata, saya ada di negara
yang tekenal dengan gajah putih (kok gajah yah -_-), memandang luas di depan
mata, jalanan yang selama ini hanya saya lihat di film-film suckseed, top
bilionare, first love dan film-film thailand lainnya, hey ini bukan indonesia,
ah terserah orang mau bilang norak atau apapun saya tak peduli, saya cuma
percaya Allah selalu mendengar mimpi-mimpi hambanya yang mau menyimpan mimpi
itu di genggaman.
Saya tak pernah menyangka
bisa mengunjungi negara yang ada aktor favorit (mario maurer) salah satu
sahabat saya, negara yang filmnya pernah membuat saya menangis bombay setiap
kali diputar ulang, little thing a called love, yes that’s right, saya saat
ini ada di thailand, negara yang tidak masuk dalam daftar negara yang ingin
saya kunjungi tapi justru negara inilah awal saya memulai mimpi. Sama sekali
tidak pernah terbersit untuk ke thailand, ya secara ada apa si disana, hoho,
muslim minoritas, artis juga yang cakep dikit, tempat pariwisata juga gak
begitu terkenal (sok tahu), intinya tidak pernah ada keinginan kesini, but
Allah punya rencana lain, setelah selesai sarjana banyak hal yang sudah saya
pikirkan, mau ngapain, mau lanjut studi dimana, mau kerja apa dan banyak hal
yang akhirnya Allah memberikan titik terang, tiba-tiba saja ada informasi
program jadi guru agama Islam di thailand, kalau berminat hari itu juga
mengumpulkan berkas dan syarat-syarat lain, awalnya ragu, sebab sudah punya
rencana-rencana lain yang tersusun, dan yeah semendadak itu saya harus
meninggalkan orang-orang yang sudah begitu dekat, meninggalkan tugas,
meninggalkan semuanya yang di indonesia. Apa mungkin?
Tapi entah bisikan darimana,
saya mendadak yakin, yakin sekali, hari itu juga saya urus semua berkas yang
diperlukan, rasanya lelah sekali, tapi keyakinan itu menguatkan saya, dalam
benak saya ada banyak mimpi-mimpi saya yang melambai menunggu bisa saya
wujudkan, dan akhirnya sampai juga kaki saya di negara ini, negara yang menjadi
awal dari mimpiku selanjutnya, Amin.
Sejak dulu saya bermimpi
bisa ke luar negri, itu dimulai sejak saya menyukai novel, terutama yang paling
berpengaruh besar pada saat saya membaca novel andrea hirata, keempat novelnya
membuat saya bermimpi banyak, bisa ke luar negri, jadi penulis hebat, bisa
nerbitkan buku yang memberikan inspirasi, dan mimpi-mimpi lain yang tidak bisa
saya sebutkan, hehe.. kemudian mimpi itu semakin diperkuat saat membaca
novelnya ahmad fuad, tentang mimpi seorang santri, saya pikir sama kok saya
juga dulu santri. And then, banyak hal yang memperkuat mimpi saya, dan yang
baru-baru ini berpengaruh saat membaca novelnya hanum rais, 99 cahaya di langit
eropa.
Saya Cuma mau bilang buat
siapa ajah, khususnya untuk saya pribadi, mimpi itu gratis kok, bermimpilah
setinggi mungkin, saya bukan siapa-siapa, saya juga Cuma orang kampung, saya
nulis begini mungkin efek norak saya bisa ke luar negri, terserah orang mau
bilang apa, saya gak peduli, so bermimpilah, suatu saat Allah pasti akan
memeluk mimpimu, entah dengan cara apapun, dari jalan yang tidak kita duga sama
sekali... Percaya deh, kuncinya Cuma percaya dan yakin, okeh :-*
Selanjutnya saya bermimpi
bisa berkunjung ke negara-negara yang masuk dalam list saya, mana aja? Mau tahu
aja deh, hahaha...
Pathalung, Thailand 1 Mei
2014
0 komentar:
Posting Komentar