Dalam 2 hari ini sudah 2
orang yang bercerita pada saya dengan jenis masalah yang sama, entah sepertinya
hari ini masalah anak muda sama yah, saya pun ikut gigit jari sebab kok rasanya
sama pula dengan apa yang saya rasakan hari ini, dua orang ini adalah teman
baik saya, keduanya laki-laki yang sudah usia cukup, artinya cukup untuk
menikah, dan itulah masalahnya, mereka tidak bisa menikah dengan cepat seperti
yang mereka harapkan tersebab pihak keluarga, yah lagi-lagi pihak keluarga.
Menikah memang bukan
persoalan yang mudah, bukan Cuma dua kepala yang bersatu tapi menyatukan dua
keluarga, kalau salah satu pihak belum deal ya pernikahan tidak akan pernah
terjadi, terlepas dari nikah lari atau apapun itu, tapi ajaran Islam sangatlah
sempurna, sebelum menikah mintalah ridho orangtua, kalau orangtua ridho Allah
pasti ridho, kalau belum ridho ya jangan dipaksakan, solusinya dengan mengulur
waktu, menunggu sampai salah satu pihak merasa siap dan mau menerima atau
memang jawaban paling sial adalah bukan jodoh.
Jodoh adalah misteri, sudah
sering saya bilang berkali-kali, sekeras apapun usaha kita untuk mendapatkannya
kalau orangtua apalagi Allah belum ridho ya sudah, mungkin memang bukan jodoh. Sebab
pernikahan bukankah ibadah yang dipaksakan, ia terjadi atas kesepakatan.
Akhirnya saya cuma bisa
bilang pada kedua teman baik saya tadi (walaupun saya juga sangat miris),
sudahlah hari ini kita pasrahkan saja semua urusan hati dan perasaan pada Dia,
sebab Dia yang paling berkuasa, kita sudah usaha, maka do’a adalah satu-satunya
pegangan yang kita punya. Kalau yang kita harapkan adalah orang yang baik Allah
pasti kasih, kalau tidak berarti hanya ada dua kemungkinan, dia bukan yang
terbaik untuk kita atau dia terlalu baik dan kita tak pantas untuknya.
So, di hari merdeka ini kita
harus bebas dari penjajahan jenis apapun termasuk penjajahan yang sering
membuat galau hati kita, sementara kalau sering-sering galau sudah tua bisa
alzheimer, nah loh.. hahaha
17 Agustus 2014
Tidak lain, inilah nasihat
untuk saya sendiri, hahaha...
Aduh miriska betul diriku.
0 komentar:
Posting Komentar