Wow, besok pilpres man
teman, yeah di negri kita memang 9 juli, tapi disini dipercepat jadi 5 juli,
lebih bagus si biar tak lagi pusing mau memilih siapa. Tapi sejujurnya saya
juga bingung, bukan hanya bingung akan seperti apa hasil dari pilpres, bingung
harus memilih siapa, juga bingung karena ini untuk pertama kalinya selama 23
tahun hidup, first time saya memilih.
Yeah begitulah saya memang
pemalas, kurang peduli dengan segala hal yang berbau politik, i dont care sejak
dulu, tidak mau tahu, tidak ingin tahu dan tahu-tahu presiden terpilih,
gubernur terpilih, walikota terpilih, bupati dan seterusnya. Setiap kali ada
pemilihan entah kalangan apapun ada saja alasan untuk tidak menyempatkan diri memilih,
pemilihan bupati di kota saya dulu jelas alasannya karena saya merantau dan
tidak mungkin kan harus pulang Cuma buat milih tuh bupati, mending di ongkosin
pulang, hahaha... akhirnya sekarang juga kena kasus korupsi #ups, terus milih
presiden yeah lagi-lagi alasan merantau, walaupun katanya bisa milih di kota
tempat merantau ada aja alasannya, kurang tahu informasilah, tempatnya jauhlah,
saya gak bisa bawa motorlah, yeah begitulah benar-benar gak respect banget,
ckckck warga negara yang tidak baik.
Sampai akhirnya saya kabur
dari negri sendiri dan memilih mencari pengalaman di negri orang dan sampai
pada momen pemilihan presiden, awalnya saya ingin mencari alasan lagi untuk
tidak memilih, tapi sejak saya membaca sebuah artikel (yang membahas tentang
pentingnya peduli pada politik) saya lupa yang nulis siapa, tapi artikel itu
sedikit membuka pikiran saya walaupun belum sepenuhnya, salah satu isinya
mengatakan seburuk apapun politik dan isinya (pemerintah, legislatif dkk) tetap
saja politik itu penting sebab kitalah yang kena dampak dari politik, kita
bagian dari rakyat kecil yang tak punya kekuatan, tak punya kuasa, tak punya
nilai tawar untuk sekedar menyumbangkan suara, kita seolah tak ingin peduli
sebab kita benci dengan prilaku para pejabat di atas sana, tapi bagaimana kalau
kita benar2 tak peduli lalu rakyat kecil yang diperlakukan tidak adil siapa
yang akan membela? Nenek yang kelaparan Cuma mencuri singkong, Cuma mencuri ini
itu tapi dihukum berat sedangkan yang setiap hari mencuri harta rakyat
dibiarkan saja, membuncitkan perut, liburan dengan keluarga, selingkuh, ke
tempat dolly (sebelum dolly ditutup pastinya, haha) siapa yang akan membela? Sebenarnya
hal semacam ini sudah saya tahu sejak dulu tapi entahlah seperti tak dipedulikan
begitu saja berlalu.
Yeah, memang tidak persis
sama kata-katanya dalam artikel tapi intinya begitu dan masih banyak lagi hal
yang membuka pemikiran saya, soal politik ternyata tak sesederhana yang selama
ini saya pikir, ya memang begitulah kalau pemalas dan tidak mau membuka
pikiran, keras kepala, hahaha...
Dan sampailah hari esok ini,
saya akan memilih pemimpin, saya memang masih meragukan kedua pasangan, sebab
saya takut nasib bangsa yang besar ini akan dibawa kemana, memilih pemimpin tak
sesederhana ketika memilih buku yang ketika kita baca judul atau sinopsisnya kita
tertarik begitu saja, walaupun ternyata isinya mengecewakan kita tidak akan
rugi rugi amat sebab pasti isi dari sebuah buku ada pelajaran yang bisa diambil
walaupun sedikit.
Saya tidak tahu, malam ini
saya merasa gugup sekali, gugup yang pertama kalinya saya rasakan untuk urusan
ini, sebab karena ini pertama kalinya saya memilih dan entah kenapa saya
perhatikan pilpres kali ini paling anarkis dan paling heboh dibanding yang
dulu-dulu (sok tahu aja), jadi menambah ketakutan saya, saya Cuma bisa berdo’a
semoga yang saya pilih memang yang bisa membawa negri kita pada perbaikan,
walaupun banyak kurang dan madharatnya semoga yang memang madharatnya paling
minimal. Dan semoga yang menang nanti adalah seseorang yang mampu memimpin
dengan baik, bukan hanya memimpin 1 atau 2 orang tapi memimpin berjuta-juta
orang dengan berbagai agama, suku, budaya.
Allah, ridhoi kami, dan
tunjukkan kami jalan yang benar, J amin.
04 Juli 2014
Pakpayoon, Phathalung.
0 komentar:
Posting Komentar