Tumben-tumben sekali lihat
beranda fb dipenuhi ucapan selamat, kata-kata manis, puisi dan segala bentuk
ekspresi untuk anak, setelah kucari tahu rupanya hari ini adalah hari anak nasional.
Kok saya baru tahu?
Anak kecil, bagi saya sosok
paling menggemaskan, lucu, manis, suci, hatinya bersih yeah, hatinya bersih
seperti malaikat, perumpamaan ini memang sangat absurd sebab saya juga tidak
tahu pasti seperti apa sosok malaikat, yang saya tahu malaikat tidak punya
nafsu untuk berbuat jahat, hatinya suci, bersih ya seperti itulah anak-anak,
lahir dalam keadaan suci, tanpa dosa, belum diberikan beban untuk melakukan
aturan dari Tuhan, masa anak-anak adalah proses untuk bermain sekaligus belajar.
Dan mereka tulus, apa yang mereka lakukan, apa yang mereka katakan, itu tulus
dari hati, tidak ada nafsu untuk melukai, menyakiti, semuanya tanpa pamrih,
hati bersih, seperti malaikat.
Beberapa bulan tinggal di
pengasingan ini membuat saya semakin mencintai anak-anak, sebab setiap hari
berinteraksi dengan mereka, mengajar di kelas, bertemu dan terkadang saya pun
ikut bermain dalam dunia mereka. Teman-teman bilang saya sudah cocok jadi
ibulah, cocok jadi guru TK lah, cocok dengan dunia anak, sebab entah kenapa
saya juga tidak tahu setiap kali melihat sosok mereka, spontanitas tanpa saya
tahu sebabnya saya akan mendekati mereka, ikut bermain, dan akhirnya mereka
menjadi dekat dengan saya.
Sejak dulu saya memang sudah
menyukai anak-anak, setiap kali kumpul keluarga bertemu keluarga besar,
berkumpul anak-anak kecil anak dari paman dan bibi, sudah dipastikan mereka
akan meminta saya mengurus anak-anak, memandikanlah, suapi makan, ganti popok,
me-ninabobokan, bahkan ketika bibi saya melahirkan saya ikut mendampingi dan
saat bayi mungil nan lucu itu lahir saya sudah berani menggendongnya, padahal
masih bau amis darah, entah saya juga tidak tahu, perasaan suka, mencintai, hal
semacam itu ibarat magnet yang menarik saya untuk masuk ke dalamnya tanpa tahu
apa sebabnya.
Saya sangat heran dengan
para ibu yang tega membunuh anaknya, mengubur anaknya hidup-hidup, mengaborsi,
menyiksa, hal-hal yang membuat saya merinding dan bertanya, apa salah mereka?,
mereka tidak berdosa, kok bisa-bisanya melenyapkan sosok yang memiliki hati
seperti malaikat itu. Sampai pada satu pemikiran, saya ingin sekali punya anak,
tapi jangan dulu menikah, ya hanya punya anak (mustahil), yah sebab saya bukan
maryam yangg diberikan Nabi Isa tanpa ayah, dan keinginan itu semakin besar
hingga sekarang. Lalu mendengar berita-berita anak-anak kecil di palestina
banyak yang hidup tanpa ayah dan ibu, saya jadi ingin mengambil barang satu
atau dua diantara sosok pemilik hati malaikat itu untuk jadi anak saya.
Namun, rupa-rupanya
keinginan itu menjadi samar, sebab saya lupa diri bagaimanalah bisa membesarkan
generasi-generasi yang soleh dan solehah, mendidik anak dengan baik, sementara
saya saat ini pun masih begini, masih penuh dengan keburukan.
Wahai para pemilik hati
malaikat, selamat sudah terlahir ke dunia, bersiaplah menghadapi hidup yang
semakin hari semakin keras ini, tapi jangan pernah takut meminta perlindunganlah
selalu padaNya, sebab hanya Dia yang mampu membuat kita bisa bertahan di dunia
yang kejam ini.
Selamat hari anak...
Love you always, :-*
23 juli 2014
Pakpayoon, Phattalung.