Beberapa hari yang lalu saya
menelpon orang yang paling saya rindukan, ibu, yah sebab rindu yang sudah
menggunung akhirnya saya menelpon beliau. Ibu, tempat saya menceritakan segala
hal dalam hidup, tentang hati, tentang kehidupan saya saat ini, apa yang saya
rasakan, saya biasa menceritakannya pada ibu, sebab buat saya ibu orang yang
paling bisa mengerti walaupun terkadang terlalu cerewet dan banyak melarang,
but i know itu pasti untuk kebaikan saya.
Beberapa minggu lalu untuk
pertama kalinya saya jatuh sakit di negri antah barantah ini, demam, kepala
pusing, batuk dan muntah-muntah, sakit yang sangat jarang saya alami, dan
rasanya sangat tidak enak sekali. Sudah sering setiapkali saya jatuh sakit ibu
pasti akan rewel melarang makan ini itu dan memanjakan saya, tapi disini,
dengan teman-teman yang punya kesibukan akhirnya saya merasa sakit kali ini
benar-benar menyedihkan.
Sifat manja saya pun muncul,
saya akhirnya bercerita pada ibu bahwa saya sakit tapi hari saat saya menelpon
beliau perasaan dan tubuh saya sudah lumayan membaik, dan betul saja ibu pun
marah-marah dan menasihati banyak hal, jangan makan pedaslah, jangan makan
eslah, padahal makanan pedas dan es adalah makanan yang paling sering saya
konsumsi dan saya menyukainya. Dan yeah, sampai hari ini batuk saya tidak juga
sembuh, suara semakin hari makin menghilang rasanya sakit sekali tenggorokan,
jangan tanya soal obat, sebab obat dari rumah sakit tidak saya minum, hehe..
Tapi yang paling penting
bukan itu, ada pesan yang ibu saya sampaikan di sela-sela rewelnya beliau
menasihati anak gadisnya yang super keras kepala ini. Begini kata-kata beliau
yang sudah saya modifikasi sedikit sebab ibu saya menyampaikan dengan bahasa
asal saya, sunda, jadi yah saya khawatir tidak dimengerti, hehe..
Neng,
sekarang ini neng bukan anak kecil lagi, jarak juga bukan seperti jogja-bogor
kayak dulu, hidup di negri orang jangan pikir enak-enaknya aja, banyak hal yang
bisa membuat neng jadi lebih dewasa dan mandiri kalau neng mau belajar.
Kalau kangen
rumah jangan cengeng nangis-nangis segala, udah tahu jauh dari negri sendiri
belajarlah jaga kesehatan biar gak sakit, kalau sakit ya resiko gak ada yang
urus, semakin besar usia seseorang dia sudah harus bertanggungjawab pada
dirinya sendiri, ngurus diri sendiri, sebab hidupmu adalah milikmu neng,
orangtua, umi cuma mengantarkan kamu dan didik kamu sampai kamu jadi orang yang
paham arti tanggungjawab hidup.
Saya pun heran kok malam itu
ibu saya sangat bijak sekali, entahlah apa sebab anaknya semakin besar dan usia
ibu saya pun semakin menua dan matang atau apalah saya tidak tahu, tapi yang
jelas kata-kata beliau terngiang-ngiang terus dalam pikiran saya, sebab hari
ini saya masih jadi anak yang tidak bertanggungjawab pada dirinya sendiri.
Umi, saya masih harus belajar,
terimakasih untuk nasihatnya..
Umi, tunggu oktober ya, iam
coming, :-*
Pakpayoon, 19 Agustus 2014